Apa Itu Ciakpo? Makanan Tradisional Ibu Pascamelahirkan

Kini Ciakpo menjadi hal yang umum di berbagai media internet, seperti social media instagram, tiktok, video streaming youtube dan lainnya. Banyak yang mencari tau apa itu Ciakpo ? Sebenarnya Ciakpo itu makanan apa ? Apakah ciakpo hanya untuk ibu melahirkan saja ? Seperti apa rasa makanan ciakpo ? Kami akan bahas mengenai hal umum terkait Ciakpo.

Apa itu Ciakpo ?

Ciakpo adalah tradisi makanan sehat dari Cina yang menjadi populer di Indonesia. Tradisi ini tentunya dibawa turun temurun oleh warga keturunan cina atau yang biasa disebut sebagai tionghoa. Istilah Ciakpo umumnya berasal dari Medan, oleh warga tionghoa Hokkien. Istilah Ciakpo berasal dari dialek Hokkien (福建话). Ciakpo terdiri dari dua suku kata, yaitu ciak dan po. Ciak artinya makan dan po artinya perempuan atau ibu. Jadi Ciakpo berarti makanan ibu. Ciakpo menurut tradisi dihadirkan oleh seorang Bibi yang akan memasak selama 40 hari pasca melahirkan. Masakan ini disajikan untuk dimakan oleh sang ibu melahirkan untuk menjaga kondisi kesehatan, mempercepat pemulihan pasca melahirkan dan menghasilkan ASI yang berkualitas. Menurut tradisi kesehatan Cina, masa 40 hari pasca melahirkan atau yang juga disebut sebagai masa nifas adalah masa yang paling penting bagi pemulihan tubuh ibu melahirkan. Di masa ini, akan menentukan kesehatan fisik ibu secara jangka panjang. Jika di masa ini makanan dan pola hidup tidak diperhatikan dengan baik akan mempengaruhi kondisi kesehatan di masa depan.

Untuk apa Ciakpo ?

Ciakpo dirancang sebagai konsep menghadirkan makanan sehat, dengan tujuan memulihkan kondisi fisik ibu pasca melahirkan. Dalam pengobatan tradisional Cina (Traditional Chinese Medicine / TCM), masa nifas adalah waktu dimana kondisi tubuh ibu sangat lemah. Karena selama proses melahirkan, ibu harus kehilangan darah, tenaga dan cairan tubuh. Oleh karena itu, makanan yang diberikan kepada ibu melahirkan harus memberikan nutrisi yang cukup untuk menghangatkan tubuh, memperlancar sirkulasi darah, dan mempercepat pemulihan tubuh khususnya organ dalam.

Ciakpo juga dirancang untuk membantu ibu melahirkan menghasilkan ASI yang baik, berkualitas dan tanpa hambatan. Dengan makanan bergizi, diharapkan pemulihan tubuh ibu melahirkan akan lebih cepat. Sehingga kesehatan fisik dan mental ibu melahirkan terjaga. Pasca melahirkan selain terjadi perubahan hormon, kelelahan mengurus anak bayi yang baru lahir juga tentunya menguras tenaga dan pikiran. Maka tidak heran, makanan ciakpo memiliki nilai gizi yang tinggi, memiliki berbagai aturan dan menganut prinsip yin-yang dalam TCM.

Rasa Ciakpo seperti apa ?

Rasa ciakpo umumnya seperti rasa rempah, tidak terlalu asin, hangat, dan sebagian ada rasa pahit. Makanan ciakpo harus diolah menggunakan bumbu alami berupa rempah – rempah dan bahan herbal. Sehingga rasanya tentu berbeda dengan makanan restoran. Makanan ciakpo bukan mengutamakan kenikmatan lidah. Penggunaan bumbu kimiawi dan bahan makanan yang diawetkan (makanan kaleng dan makanan kemasan diawetkan) harus dihindari. Ciri khas makanan ciakpo adalah penggunaan bahan rempah seperti jahe, bawang putih, lengkuas, daun pandan, dan arak beras.

Menu Ciakpo populer

Beberapa menu ciakpo yang populer, misalnya: ayam arak, sup herbal cina, sayur pahit, telur kecap jahe dan lainnya.

Ayam arak: Ayam kampung yang dimasak dengan angciu, jahe, dan berbagai rempah lainnya. Rasanya hangat dan sedikit manis-pedas.

Sup herbal cina: Biasanya terdiri dari daging (ayam/sapi), jamur, kurma merah, goji berry, dan beragam bahan herbal cina.

Sayur pahit: salah satu contohnya adalah sayur pare, yang bermanfaat untuk membersihkan darah.

Telur kecap jahe: telur direbus dalam kecap dengan irisan jahe untuk memberikan energi dan melancarkan peredaran darah.

Secara umum rasa makanan ciakpo terbentuk dari bahan herbal, rempah, dan daging. Dengan cita rasa kuat dari bahan tersebut yang juga menyehatkan. Makanan ciakpo juga dapat dilengkapi dengan sayur – mayur agar memiliki manfaat gizi tambahan.

Ciakpo Dalam Bahasa Mandarin

Dalam Bahasa Mandarin, ciakpo bukan istilah formal, melainkan sebuah kata turunan. Namun jika dituliskan dalam bahasa mandarin maka akan dituliskan sebagai 普通话 – Pǔtōnghuà :

  • 吃月子餐 (chī yuèzi cān)
    Yang berarti “makan makanan masa nifas”.
  • 月子餐 (yuèzi cān)
    Secara langsung diterjemahkan sebagai “makanan untuk bulan pasca melahirkan” (yuèzi berarti masa satu bulan pascamelahirkan, dan cān berarti makanan).

Dalam budaya Tionghoa modern, “月子餐 (yuèzi cān)” telah menjadi sebuah layanan makanan kesehatan khusus di Tiongkok, Taiwan, dan komunitas Tionghoa di Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri, di daerah dengan masyarakat Tionghoa yang besar seperti Medan, Jakarta, dan Pontianak, layanan catering ciakpo juga semakin populer.

Jadi, ciakpo tidak hanya sebuah tradisi makanan sehat. Tapi juga sebuah warisan budaya tionghoa mengenai bagaimana menjaga kesehatan ibu melahirkan. Dengan rasa yang khas, bahan makanan almi, dan pemulihan tubuh ibu melahirkan. Ciakpo menjadi sebuah simbol identitas wanita tionghoa yang menjaga kesehatan dirinya demi kebaikan dirinya dan keluarga yang merawatnya. Tradisi ciakpo ini juga menjadi sebuah keselarasan antara kebudayaan dan kuliner.

Scroll to Top